Daftar Caleg Dki 2

Daftar Caleg Dki 2

Pahami informasi seputar Pilkada 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.

Wilayah dengan populasi pemilih terbanyak di Jakarta Pusat terdapat di Kecamatan Kemayoran (190.887 orang), Tanah Abang (128.786 orang), dan Johar Baru (103.523 orang). Di Jakarta Selatan, wilayah padat pemilih terletak di Kecamatan Jagakarsa (273.512 orang), Kebayoran Lama (244.857 orang), dan Pasar Minggu (244.004 orang).

Untuk memperebutkan suara pemilih ini, 18 partai politik yang menjadi peserta pemilu mengirimkan caleg-caleg berkualitas untuk bersaing mendulang suara. Sebagian besar partai mengirimkan tujuh caleg sesuai kuota yang tersedia. Hanya ada satu parpol, yaitu Partai Gelora, yang mengirimkan enam caleg. Dengan proporsi ini, total ada 125 caleg yang akan memperebutkan tujuh kursi.

Penjual es potong melintas di depan baliho dan spanduk caleg Pemilu 2024 di Jalan Duren Tiga Selatan, Jakarta Selatan (5/12/2023).

Melihat jumlah caleg dan kuota yang diperebutkan, satu kursi DPR RI tersebut akan diperebutkan oleh 18 orang. Rasio caleg terhadap jumlah pemilih ialah 1 berbanding 34.775.

Rasio itu lebih banyak dibandingkan dengan dua dapil lain di Ibu Kota. Rasio caleg terhadap jumlah pemilih di dapil DKI Jakarta 1 tercatat 1:22.336, sementara di dapil DKI Jakarta 3 rasionya 1:23.209.

Persaingan yang sangat kompetitif di dapil DKI Jakarta 2 semakin terlihat dari capaian caleg terpilih pada pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2019, rasio pemilih mencapai 23.850 orang. Meski demikian, terdapat 18 caleg yang mampu meraup suara di atas angka 23.850.

Capaian suara tertinggi pada waktu itu mencapai 281.372 suara, diraih oleh Hidayat Nur Wahid (PKS), diikuti Eriko Sotarduga (PDI-P) dengan 104.468 suara. Setelah itu, ada Himmatul Aliyah (Gerindra) dengan 92.289 suara dan Masinton Pasaribu (PDI-P) meraih 82.891 suara.

Selain keempat caleg yang mampu mendulang suara besar itu, tiga calon lain yang lolos ke Senayan ialah Melani Leimena Suharli (Demokrat) dengan 36.157 suara, Christina Aryani (Golkar) yang meraup 26.159 suara, dan Kurniasih Mufidayati (PKS) yang mendapat 24.294 suara.

Dari laman daftar calon tetap DPR yang diumumkan KPU, tujuh petahana anggota DPR RI 2019-2024 dari dapil DKI Jakarta 2 tersebut akan kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2024. Fenomena pencalonan seluruh caleg petahana ini sama dengan yang terjadi di dapil DKI Jakarta 1. Bedanya, teritorial caleg di dapil DKI Jakarta 2 ini lebih solid dan mengakar.

Caleg Christina Aryani tampil dalam podcast Back To BDM The Candidate bertema "Biaya Kampanye, Bikin Untung Atau Buntung?" di Jakarta (11/10/2023).

Kuatnya teritorial caleg petahana ini terlihat dari tiga indikator, yaitu jejak elektabilitas dari pemilu-pemilu sebelumnya, strategi penomoran caleg, dan dukungan elektoral partai. Melihat aspek rekam jejak elektoral, dari tujuh caleg petahana, empat sudah memiliki tabungan elektabilitas sejak Pemilu 2014.

Keempatnya ialah Hidayat Nur Wahid (PKS), Eriko Sotarduga (PDI-P), Masinton Pasaribu (PDI-P), dan Melani Leimena Suharli (Demokrat). Perolehan suara mereka bervariasi, mulai dari 19.844 suara hingga 119.267 suara. Jika ditarik ke belakang lagi, yaitu pada Pemilu 2009, ada dua caleg petahana yang berhasil lolos ke Senayan waktu itu. Keduanya ialah Eriko Sotarduga dan Melani Leimena Suharli.

Faktor kedua yang memperlihatkan teritorial kuat petahana berkaitan dengan strategi penomoran caleg. Enam dari tujuh caleg petahana ini mendapatkan nomor strategis, yaitu nomor urut 1 atau 2. Keuntungan elektoral dari penempatan nomor urutan atas itu tak dapat dilepaskan dari pertimbangan teknis pemilih (pragmatis), yaitu lebih mudah mencoblos caleg-caleg di urutan nomor paling atas.

Hasil riset Litbang Kompas juga menemukan keuntungan elektoral dari perilaku pemilih tersebut. Sebanyak 79 persen kursi DPR 2014-2019 direbut caleg dengan nomor urut 1 dan 2. Proporsi ini meningkat menjadi 81,9 persen pada Pemilu 2019 (Kompas.id, 3/10/2023).

Anggota Badan Legislasi DPR RI dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, pada Forum Legislasi Publik bertajuk “Ke Mana RUU TPKS: Urgensi vs Resistensi?” yang digelar secara daring, Kamis (13/1/2022). Kurniasih kembali maju sebagai caleg dari dapil DKI Jakarta 2.

Kuatnya teritorial petahana juga didukung penguasaan partai di dapil Jakarta 2. Lumbung suara di dapil itu didominasi lima partai besar, yaitu PDI-P, PKS, Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Capaian suara kelima partai turut menjaga benteng elektoral parpol dan caleg pada tiga pemilu terakhir.

Pada Pemilu 2019, PDI-P menjadi pemenang pemilu dengan meraup 595.249 suara, diikuti PKS yang mendapat 477.773 suara, dan Gerindra yang memperoleh 393.674 suara. Raihan suara ini membuat PDI-P dan PKS mendapatkan dua kursi DPR. Gerindra mendapat satu kursi. Dua kursi lain diraih Golkar dan Demokrat.

Capaian PDI-P mengulang keberhasilannya pada Pemilu 2014. Saat itu PDI-P yang memenangi pemilu dengan 26,7 persen suara juga berhasil menempatkan dua wakilnya di DPR.

Lima kursi lain diraih PKS, Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PPP dengan masing-masing mendapat satu kursi. Kondisi ini memberikan gambaran penguasaan PDI-P dan PKS yang juga memberikan potensi keterpilihan bagi caleg-caleg yang diusung pada pemilu mendatang.

Meski menyimpan soliditas pemilih, upaya ketujuh petahana mempertahankan dukungan suara mereka akan menghadapi tantangan kuat dari 118 caleg lain. Melihat profil caleg-caleg penantang, rekam jejak dan kematangan elektoral mereka tidak dapat dianggap angin lalu.

Sejumlah caleg potensial tersebut pernah menjadi anggota DPR RI, berlatar belakang anggota DPRD DKI Jakarta, serta pesohor. Untuk kategori mereka yang pernah menjadi anggota DPR RI, terdapat nama Ida Fauziyah (PKB), Effendy Choirie (Nasdem), Aliwongso Halomoan Sinaga (Golkar), Mirwan Amir (PKN), Biem Benjamin (Nasdem), dan Okky Asokawati (Nasdem).

Dua nama terakhir, Biem Benjamin dan Okky Asokawati, bahkan pernah menjadi anggota DPR dari dapil DKI Jakarta 2. Pada Pemilu 2014, Biem Benjamin yang kala itu maju melalui Partai Gerindra memperoleh 50.624 suara. Okky Asokawati yang mencalonkan dari PPP mendapat 35.727 dukungan suara.

Nama lain, Ida Fauziyah, merupakan Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Indonesia Maju (2019-2024). Ada pula Adhyaksa Dault yang pernah menjabat menteri. Mantan menpora ini maju mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Himmatul Aliyah (kiri), tiba di Lapangan Sepak Bola Blok S, Jakarta Selatan, Sabtu (12/8/2023), untuk menghadiri konsolidasi akbar kader Partai Gerindra di Jakarta Selatan.

Selain dari lingkup nasional, persaingan di dapil DKI Jakarta 2 datang juga dari lingkup regional Ibu Kota. Dari kluster ini, muncul nama Prasetyo Edi Marsudi yang saat ini menjabat Ketua DPRD DKI Jakarta. Prasetyo Edi juga pernah menjadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta.

Nama lain dengan rekam jejaring politik yang kuat di DKI Jakarta ialah Triwisaksana (Gelora). Sebelum bergabung dengan Partai Gelora, Triwisaksana menjabat Wakil Ketua DPRD DKI (2009-2014 dan 2014-2019) dari PKS.

Caleg-caleg lain yang patut diperhitungkan ialah Ketua Kartini Perindo Liliana T Tanoesoedibjo dan Ketua DPP Partai Ummat Mustofa. Selain itu, muncul sejumlah pesohor dan tokoh publik, mulai dari Uya Kuya (PAN), Lula Kamal (PAN), Prabu Revolusi (Perindo), Once Mekel (PDI-P), Icuk Sugiarto (Hanura), dan Harabdu atau Bedu (Gerindra).

Di luar aroma persaingan caleg-caleg memperebutkan dukungan suara, dapil DKI Jakarta 2 juga memberikan ruang elektabilitas bagi caleg perempuan. Pada Pemilu 2014 terdapat dua caleg perempuan yang berhasil lolos menjadi anggota DPR. Angkanya naik pada Pemilu 2019, yaitu empat calon terpilih. Sebelumnya, pada Pemilu 2009, tiga caleg perempuan berhasil melaju ke Senayan.

Baca juga: Laga Para Petahana Caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta 1

Dengan proporsi caleg perempuan yang mencapai 38,4 persen pada Pemilu 2024, harapan keterpilihan perempuan dari dapil ini tetap terbuka. Terlebih, ada 12 caleg perempuan yang ditempatkan pada nomor atas (1 dan 2) dalam daftar calon tetap anggota DPR mendatang.

Mereka akan turut memperebutkan dukungan suara, sekaligus memompa antusiasme warga Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan pemilih luar negeri yang memiliki tingkat partisipasi yang relatif rendah (58,23 persen) pada pemilu lalu. (LITBANG KOMPAS)

Baca juga: Persaingan Ketat Caleg di Dapil Neraka

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengumumkan 10 calon anggota legislatif (caleg) DPRD terpilih dengan perolehan suara terbanyak.

Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata menyebutkan caleg terpilih yang paling banyak meraih suara adalah William Aditya Sarana dari PSI. Dia memperoleh 37.720 suara untuk dapil 9 DKI Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian suara terbanyak kedua diraih oleh Muhammad Thamrin dari PKS. Dia meraih 36.274 suara di dapil 6 DKI Jakarta.

Ketiga tertinggi didapat oleh mantan artis cilik Agustina H alias Tina Toon dari PDIP. Tina mendapat 36.156 suara untuk dapil 2 DKI.

Berikut ini rincian 10 caleg terpilih dengan perolehan suara tertinggi:

1. William Aditya Sarana (PSI), Dapil 9, 37.720 suara2. Muhammad Thamrin (PKS), Dapil 6, 36.274 suara3. Agustina H alias Tina Toon (PDIP), Dapil 2, 36.156 suara4. Sutikno (PKB), Dapil 7, 34.403 suara5. Matnoor Tindoan (PPP), Dapil 6, 30.541 suara6. Inggard Joshua (Gerindra), Dapil 9, 29.295 suara7. Taufik Zoelkifli (PKS), Dapil 4, 28.531 suara8. Ima Mahdiah (PDIP), Dapil 10, 28.479 suara9. Dimaz Raditya (Golkar), Dapil 2, 27,693 suara10. Nabilah Aboe Bakar Alhabsy (PKS), Dapil 8, 26.344 suara

Gedung DPRD DKI Jakarta. (Foto:SinPo.id)

SinPo.id - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta mengeluarkan Keputusan KPU Nomor 33 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta pada Selasa (12/3/2024).

Dari keputusan tersebut, dapat diketahui 10 caleg dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta 6 yang diprediksi bakal lolos ke Kebon Sirih. Sebagai informasi, Dapil Jakarta 6 ini meliputi Kecamatan Ciracas, Makasar, Cipayung, dan Pasar Rebo di Jakarta Timur.

Dengan penghitungan metode sainte lague, didapatkan bahwa PDIP dan Gerindra harus kehilangan satu kursi.

Kursi yang hilang itu diambil oleh PKB dan NasDem. Selanjutnya, Golkar, PAN, Demokrat, dan PPP masih mendapatkan satu kursi dari Dapil Jakarta 6. Lalu, PKS menjadi satu-satunya partai yang memiliki dua kursi dari Dapil ini.

Berikut ini caleg DPRD DKI Jakarta yang diperkirakan lolos dari Dapil Jakarta 6.

1. PKS: Muhammad Thamrin (petahana) 36.274 suara.

2. PKS: Muhammad Al Fatih 12.844 suara.

3. PDIP: Manuara Siahaan (petahana) 9.037 suara.

4. Gerindra: Ryan Kurnia Ar Rahman 19.956 suara.

5. Golkar: Sardy Wahab Sadri 12.803 suara.

6. Demokrat: Misan Samsuri (petahana) 15.585 suara.

7. PKB: Ahmad Moetaba 15.121 suara.

8. PPP: Matnoor Tindoan (petahana) 30.541 suara.

9. Nasdem: Raden Gusti Arief Yulifard 5.300 suara.

10. PAN: Bambang Kusumanto (petahana) 9.593 suara.